Klinik Sehat Islami - Seorang anak yang durhaka kepada ibunya. Dia tidak hanya suka teriak-teriak di berwajah, akan tetapi sukai mencaci-maki. Ibunya yang sudah tua, seringkali berdoa pada Allah SWT supaya Allah meringankan kekerasan dan kekejaman anaknya. Dia jadikan ibunya sebagai pembantu yang membantu serta mengurusi semua kebutuhannya, sedang ibunya sendiri tak membutuhkan pengurusan serta bantuannya. Begitu kerap air matanya mengalir di kedua pipinya, berdoa pada Allah SWT agar belahan hatinya mendapat hidayah sehingga menjadi anak yang berbakti pada orang tua.
Pada suatu hari si-anak menemui ibunya dengan raut wajah beram yang terlihat dari colot mata dan alis yang menyatu. Si-anak berteriak-teriak pas di muka ibunya, “Apakah ibu tidak menyiapkan makanan ku? ” Dengan segera ibunya mempersiapkan serta menghidangkan makanan si-anak. Akan tetapi, ketika si-anak lihat makanan yg tidak disukai, bukan tetaplah memakannya, tetapi jadi ia lemparkan ke tanah.
Si-anak marah serta berkata dengan suara yang kumprang, “Sungguh, saya terkena musibah dengan wanita yang sudah tua renta, saya tidak tahu, kapan saya dapat berlepas diri tua renta ini. ” Ibunya menangis seraya berkata, “Wahai anakku, takutlah anda kepada Allah terhadapku. Bukankah anda takut pada Allah? Tidakkah anda takut bakal murka dan kemarahanNya? ”. Karena mendengar kata-kata ibunya itu, jadi kemarahan si-anak juga semakin jadi, si-anak memegang pakaian ibunya dan mengangkatnya. Dia mengguncang-guncang ibunya dengan kuat seraya menghardik, “Dengar, saya tidak ingin dinasihati. Bukan saya yang harus dibilang harus bertakwa kepada Allah. ”ank durhaka
Si-anak marah serta berkata dengan suara yang kumprang, “Sungguh, saya terkena musibah dengan wanita yang sudah tua renta, saya tidak tahu, kapan saya dapat berlepas diri tua renta ini. ” Ibunya menangis seraya berkata, “Wahai anakku, takutlah anda kepada Allah terhadapku. Bukankah anda takut pada Allah? Tidakkah anda takut bakal murka dan kemarahanNya? ”. Karena mendengar kata-kata ibunya itu, jadi kemarahan si-anak juga semakin jadi, si-anak memegang pakaian ibunya dan mengangkatnya. Dia mengguncang-guncang ibunya dengan kuat seraya menghardik, “Dengar, saya tidak ingin dinasihati. Bukan saya yang harus dibilang harus bertakwa kepada Allah. ”ank durhaka
Kemudian si-anak melempar ibunya yang sudah tua renta itu. Ibunya-pun jatuh tersungkur. Tangis ibunya bercampur dengan tawa si-anak yang penuh dengan kepongahan seraya mengatakan, “Ibu pasti akan mendoakan kecelakaan bagiku. Ibu mengira Allah bakal mengabulkannya. ” Lalu si-anak keluar rumah sambil mengolok-olok ibunya. Sementara sang ibu, ia berlinangan air mata kesedihan, menangis siang dan malam tiada henti.
Adapun anaknya, dia pergi menaiki mobilnya. Bergembira serta bersuka cita sembari mendengarkan musik yang ia anggap kenyamanan dalam hidupnya. Si-anak melaju dengan mobil yang ramai karena nada musiknya. Dia lupa bakal apa yang telah dia perbuat pada ibunya yang sejak kecil merawat, membesarkan dengan kasih sayang. Dia meninggalkan ibunya dalam kondisi bersedih hati sendirian, hatinya menelan rasa sakit, mengalami kesedihan yang sangat mendalam.
Tatkala mobilnya melaju di jalan raya dengan kecepatan membabi buta, tiba-tiba ada seekor hewan ada di tengah jalan. Dia terguncang serta kehilangan keseimbangan. Dia mencoba untuk mengendalikan situasi, akan tetapi tidak ada jalan keluar dari takdir. Celakalah, mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi itu terjungkal, merungsuk keluar jalan, tanpa ia sadari, ada potongan besi mobil yang masuk ke dalam perutnya, namun dia tidak seketika kehilangan nyawanya. Allah SWT menangguhkan kematiannya. Dia berpindah dari operasi satu ke operasi yang lain, hingga akhirnya terbaring di tempat tidur, tidak bisa bergerak sama sekali. (Aqibah Uquq al-Walidain, hal. 69-71.)
Sumber:pusatinformasidunia.com
Tatkala mobilnya melaju di jalan raya dengan kecepatan membabi buta, tiba-tiba ada seekor hewan ada di tengah jalan. Dia terguncang serta kehilangan keseimbangan. Dia mencoba untuk mengendalikan situasi, akan tetapi tidak ada jalan keluar dari takdir. Celakalah, mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi itu terjungkal, merungsuk keluar jalan, tanpa ia sadari, ada potongan besi mobil yang masuk ke dalam perutnya, namun dia tidak seketika kehilangan nyawanya. Allah SWT menangguhkan kematiannya. Dia berpindah dari operasi satu ke operasi yang lain, hingga akhirnya terbaring di tempat tidur, tidak bisa bergerak sama sekali. (Aqibah Uquq al-Walidain, hal. 69-71.)
Sumber:pusatinformasidunia.com
0 Response to "Astagfirrullah..Allahhuakbar!!! Ayo Kita Bagikan Inilah Kisah Nyata Anak Yang Durhaka Kepada Ibunya..!!! "
Post a Comment